Hubungan Memori dengan Mind Mapping;Tugas Individu
Apa itu memori?
Memori yang dimaksud disini bukanlah kenangan masa lalu yang indah maupun yang buruk, melainkan retensi informasi dari waktu ke waktu, yang melibatkan encoding, penyimpanan, dan pengambilan kembali. Tanpa memori, Anda tidak dapat menghubungkan apa yang terjadi kemarin dengan apa yang terjadi sekarang. Pada zaman sekarang, para psikolog pendidikan menyatakan bahwa yang penting bukanlah dari segi bagaimana anak-anak menambahkan sesuatu ke dalam memori, tetapi dari segi bagaimanakah anak-anak menyusun memori mereka.
Ada 3 tahap dalam pemrosesan informasi dalam memori, yaitu:
Ada 3 tahap dalam pemrosesan informasi dalam memori, yaitu:
1. Encoding
Memasukkan informasi ke dalam memori, ada 6 konsep yang berhubungan dengan encoding, yakni atensi, pengulangan, pemrosesan mendalam, elaborasi, mengkronstruksi citra, dan penataan. Untuk memulai proses encoding, anak harus memperhatikan informasi. Atensi adalah memfokuskan atau mengonsentrasikan sumber daya mental. Atensi sangat selektif karena sumber daya otak terbatas. Pengulangan (reheasal) adalah repetisi informasi dari waktu ke waktu agar informasi bertahan lebih lama di dalam memori. Pengulangan juga tidak bisa bertahan dalam jangka panjang karena berupa ulangan informasi tanpa pemberian makna pada informasi tersebut. Setelah diketahui bahwa pengulangan bukanlah cara yang efesien dalam mengodekan informasi untuk memori jangka panjang, Fergus Craik dan Robert Lockhart (1972) mengatakan bahwa kita dapat memroses informasi pada berbagai level. Teori mereka, yakni teori level pemrosesan, menyatakan bahwa pemrosesan memori terjadi pada kontinum dari dangkal menuju lebih mendalam, di mana pemrosesan yang mendalam akan menghasilkan memori yang lebih baik. Tetapi para psikolog kognitif menyadari bahwa ada lebih banyak cara untuk menyandikan informasi lebih baik daripada pemrosesan mendalam, yaitu elaborasi. Elaborasi adalah ekstensivitas pemrosesan memori dalam penyandian. Anak-anak akan lebih memahami kata-kata sulit jika diberikan contoh. Menurut Allan Paivio (1971, 1986), memori disimpan melalui satu atau dua cara; sebagai kode verbal atau sebagai kode citra. Paivio mengatakan bahwa semakin terperinci dan unik suatu kode citra, maka semakin baik memori Anda dalam mengingat informasi tersebut. Apabila anak-anak menata informasi ketika menyandikannya, maka memori mereka akan sangat membantu. Semakin tertata informasi yang diberikan, semakin mudah anak-anak mengingatnya. Dalam penataan ini ada metode chunking (pengemasan), yaitu strategi penataan memori dengan mengelompokkan informasi secara berurutan atau menjelaskan informasi tersebut.
2. Penyimpanan
Mempertahankan informasi dari waktu ke waktu, setelah anak-anak menyandikan informasi, mereka perlu mempertahankan atau menyimpan informasi. Ada 3 penyimpanan utama yang berhubungan dengan 3 kerangka waktu yang berbeda, yakni memori sensoris, working memory, dan memori jangka panjang. Memori sensoris adalah memori yang mempertahankan informasi dari dunia dalam bentuk sensoris aslinya hanya selama beberapa saat. Memori jangka pendek merupakan sistem memori yang berkapasitas terbatas di mana informasi yang dipertahankan hanya sekitar 30 detik, kecuali informasi itu diulang atau diproses lebih lanjut. Working memory, sejenis “meja kerja” mental di mana informasi dikelola atau dimanipulasi dan dipadukan untuk membantu kita membuat keputusan, memecahkan masalah, dan memahami bahasa tulis maupun lisan. Memori jangka panjang adalah tipe memori yang menyimpan banyak informasi selama priode waktu yang lama relatif permanen. Model tiga simpanan memori dikembangkan oleh Richard Atkinson dan Richard Shiffrin (1968). Menurut model Atkinson-Shiffrin, memori melibatkan sekuensi tahap memori sensoris, memori jangka pendek, dan memori jangka panjang.
Tipe memori dapat dibedakan berdasarkan berapa lama memori itu disimpan dan isinya. Memori jangka panjang dibagi menjadi subtipe memori deklaratif dan memori prosedural. Memori deklaratif dibagi lagi menjadi memori episodik dan memori semantik.
3. Pengambilan (Retrieval)
Mengambil informasi dari gudang memori dan bersifat otomatis. Efek posisi serial berarti bahwa orang lebih mudah mengingat item yang ada di awal dan di akhir informasi daripada item yang berada di tengah. Konsiderasi lain dalam memahami pengambilan informasi adalah prinsip spesifitas penyandian, yaitu bahwa asosiasi yang dibentuk saat penyandian atau pembelajaran cendrung akan menjadi petunjuk yang efektif untuk pengambilan kembali. Salah satu bentuk lupa melibatkan petunjuk atau isyarat. Cue-dependent forgetting adalah kegagalan dalam mengambil kembali informasi karena kurangnya petunjuk pengambilan yang efektif. Teori interferensi adalah teori yang menyatakan bahwa kita lupa bukan karena kita kehilangan memori dari tempat penyimpanan, tetapi karena ada informasi lain yang menghambat upaya kita untuk mengingat informasi yang kita inginkan. Teori decay, teori yang menyatakan bahwa pembelajaran baru akan melibatkan pembentukkan “jejak memori” neuro-kimiawi yang akan terpecah. Jadi, teori ini menyatakan bahwa berlalunya waktu bisa membuat orang menjadi lupa.
Bagaimana mengurangi waktu belajar hingga 80%, tetapi lebih banyak hal yang diingat?
1. Mengumpulkan kata kunci, rangkum intisari atau informasi dalam bentuk ide-ide atau kata kunci, catatalah rangkuman tersebut dalam catatan pribadi (mind map) untuk pengulangan.
2. meningkatkan kemampuan membaca cepat dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi dan pemahaman pada informasi yang dibaca.
3. meningkatkan kemampuan membaca cepat dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi dan pemahaman pada informasi yang dibaca.
contoh gambar mind map:
Kesimpulan:
Kita tidak bisa selalu mengingat apa saja yang kita lihat, dengar, maupun rasakan, kecuali jika disertai pengalaman tertentu. Mind map adalah cara yang praktis untuk mengingat mata kuliah maupum mata pelajaran yang sulit atau terlalu panjang untuk diingat. Biasanya mind map dibuat dalam bentuk bagan seperti gambar-gambar di atas gunannya memudahkan kita untuk melakukan pengulangan (reheasal) saat kita membacanya dan melakukan pengambilan (Retrieval) saat kita memerlukannya. Anda bisa membuat karya mind map Anda sendiri. Selamat mencoba! Jika ada hal yang kurang berkenan, Anda bisa memberi komentar Anda, saya akan sangat menghargainya. Terima kasih.
Referensi Buku:
Santrock., J. W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group
Munir., (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta
Referensi lainnnya:
7 Maret 2010
Susi Trisnawaty
091301026
Artikel yang dibuat oleh Susi sudah cukup bagus, mungkin malah lebih bagus daripada yang akan saya buat. Topik yang dipilih pun merupakan topik yang baru saja dipelajari beberapa minggu lalu pada pelajaran Pum2. Terlihat sekali Susi ingin menyegarkan otaknya untuk ujian mid semester yang akan datang nanti.
ReplyDeleteMenurut saya..
ReplyDeleteArtikel yang terpampang di atas cukup jelas dan padat.
Kata-katanya juga mudah dipahami
Selain itu juga menambah pengetahuan saya........
Menurut saya, pendeskripsian topik cukup jelas dan padat. Tanbahan grafik juga mempermudak saya dalam memahami isi artikel.
ReplyDeletecukup bagus tapi kadang ada kalimat yang tidak koheren dengan isi sebelumnya sehingga terlihat seperti dipaksakan.
ReplyDeleteBagussss .
ReplyDeletebisa menambah ilmu buat menghadapi ujiaan .
SEMANGAT SUSSII :)
wew..hebat susi..btw, ini bisa saya jadikan bahan bljr buat ujian ntar.. :D
ReplyDeleteWesssss..........
ReplyDeletedapat bahan nih buat ujian entar.....
heheh........
gambar" membuat artikel ini lebih menarik. bisa diterapkan paa uts sptnya.
ReplyDeleteSoaah..
ReplyDeleteMmanglah anak pintar tu kayak ginilah iaa
Pikirannya slalu ke plajaran..
Ahahahaha
Good!!
wah...wagh..
ReplyDeleteboleh nih buat bahan belajar!!
jangan lupa ajarin aku nanti!!
ck..ck...
ReplyDeleteok2.
My mind,
my memori...
salut lah buat susi, terus belajar y.
wah wah wah...
ReplyDeleteajeb ne susi...
ak z g terpikir mau buat artikel..
haha...
gud job... ^^
ck..ck..
ReplyDeletebrarti d sp bt ujian nnt ya si..
bs g kt blajar breng..
hehehe ^^
mantap, susi.!!
ReplyDeletebisa buat bahan ujian nih..
mudah-mudahan soal na diambil dari bahan kamu ini yaa..
hehe
hahah , mksii udah ngasih ilmunya .
ReplyDeletesusiii . sumpah . ini benerbneer aku kopi ke flash disc . lumayan buat materi kuliah . thanks anyway ;)
ReplyDeletesusi
ReplyDeletemantap...
moga2 bahan ni beeerguna tuk ujian nanti ny....
=)
kek na susi trtari bgt bljr memori...
ReplyDeleteMemory is radical factor for life
ReplyDeletesusi rajin bgt ya..
ReplyDeletehehe
^v^
hmm . trima kasih bwt info'a .
ReplyDeletejadi saya Lbih bisa mngtahui bgmna agar smua mata kuLiah dpt trserap dgn baik .
tapi 1 haL, yg di sayangkan dLam diri saya yaitu saya mLaz skaLi mmbuat mind map . hoho .
baguus...baguss...
ReplyDeletejd serasa lg blajar PUM euy????
hehehe...
Bagus susi..! serasa merefresh otak..bs w jdkn bahan buat ujian nanti..haha.. :D
ReplyDeleteterimakasih yaa
ReplyDeletesaya jadi punya tambahan untuk bahan ujian
momori adalah sesuatu yang ga boleh dilupain..
ReplyDeleteapalagi klo memory itu isinya menyenangkan..
^_^
Qisty A.S
Mengajari bagaimana menggunakan memori dengan tepat, hehe...
ReplyDeletememoriii emang luar biasa menyimapn banyakk rahasiaa...
ReplyDeleteReffoni.
Terima kasih kepada Bu Dina dan teman-teman yang sudah memberi komentar pada posting-an saya, saya sangat menghargai komentar-komentar yang diberikan pada saya. jika ada hal yang kurang berkenan, mohon maaf ya ^^
ReplyDeletePUM bgt ya . hhe
ReplyDeletewew....
ReplyDeletebahan ujian pum 2 jg thuw..
hahaha
weleh2 .. .
ReplyDeletepsychology bgt Qm mah neng susi !
copas ahh .. .
biar jd bhn bcaan mid ntar.. hhe :p
wuish...
ReplyDeletesusi emg selalu memikirkan pelajaran...
bagus...bagus..bagus...
maaf ya teman-teman yang belum saya comment, dari hari rabu sampai hari ini saya sudah mencoba mengomentari teman-teman semua, tetapi banyak komentar yang tidak bis masuk karena kesalahan teknis dari pihak google dan blogger, mohon maaf ya ^^
ReplyDeletepeace!!
bagus, me-recall short term memory supaya jadi long term memory.
ReplyDeletesemoga membantu kita ujian nanti...
ayooo, semangat !
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete